Bagi Anda yang ingin menghafal Quran, ada beberapa istilah di pondok pesantren yang perlu diketahui dalam proses tahfidz.
Bin Nadzor, ini adalah istilah di mana berarti dengan melihat. Jadi belum sampai pada tahap hafalan Quran. Biasanya dilakukan sebagai tahap persiapan. Bentuknya adalah setoran membaca Al Quran dan pembiasaan fashohah.
Bil Ghoib, yang sebenarnya berarti sama dengan hafalan, karena tidak melihat mushaf, sehingga diistilahkan bil ghoib.
Setoran, ini istilah populer, tapi seringkali belum dipahami. Yaitu tahapan di mana santri menyetorkan, menghafal di depan guru atas ayat-ayat yang sudah dihafal sebelumnya.
Murajaah, ini istilah yang dipergunakan untuk santri yang sedang mengulang-ulang kembali hafalan secara mandiri. Tujuannya agar terhindar dari lupa.
Mudarasah, yaitu satu kegiatan yang sering dilakukan di pesantren dalam bentuk santri menghafalkan ditemani oleh teman yang mendengarkan. Sifatnya bergantian satu sama lain. Bisa dengan kelompok.
Sima’an, yaitu tradisi komplit dari membaca, menyimak pembacaan Al Quran. Jadi seperti tadarus yang mana temannya atau kelompok mendengarkan bacaannya.
Musyafahah, yaitu metode tahfidz quran yang mana guru harus berhadapan dengan santrinya. Nantinya guru melafadzkan dan santri menirukan. Gerak mulutnya pun harus sama. Bahkan sering disebut dengan talaqqi.
Mutqin, yaitu istilah di mana seseorang memiliki hafalan yang benar-benar melekat. Bukan hanya sebatas hafal tanpa mengulang-ulang.
Inilah beberapa istilah penting dalam tahfidz Quran yang bisa menjadi pembelajaran bagi siapa saja yang ingin menghafal Quran atau datang ke pesantren Darul Hikam Mojokerto.