Mengapa di Darul Hikam Lebih Cepat Hafal?

Rahima Aulia adalah santri yang berasal dari Surabaya, tepatnya Dukuh Kupang. Ia sudah satu setengah tahun berada di Pesantren Darul Hikam Mojokerto.

Yang menarik, ia pernah mondok di salah satu pesantren pulau Jawa. Pesantren tahfidz. Uniknya, di pesantren lama ia hanya bisa menghafal setengah halaman dalam satu hari, namun di Darul Hikam mampu tiga kali lipat lebih banyak, 1,5 halaman.

“Di sini santri dikondisikan untuk fokus dengan Al Quran. Meskipun ada kegiatan lain, tapi suasana sudah diciptakan sedemikian rupa agar pikiran kita selalu Al Quran,” tutur santri kelahiran 2006.

Salah satu kondisi yang disenangi adalah, diberikannya waktu istirahat siang. Ini sangat penting, karena di waktu malamnya akan menghafal lagi. “Kalau tanpa tidur siang, justru tidak efektif,” tuturnya.

Perbedaan lain adalah, unsur kyai. “Di sini abah yai selalu mendampingi, hal yang jarang saya temukan di tempat sebelumnya.”

Hadirnya Abah Yai bagi santri rutin, mendorong motivasi tersendiri untuk para santri. Terutama semangat untuk menghafal, ada rasa segan kalau belum menghafal.

“Meskipun di sini lebih ketat, tapi saya bisa lebih cepat,” jelas Rahima.

Memang di Darul Hikam santri akan diminta mengulang-ulang hafalan lama, bukan hanya hafalan baru. Ini yang sering berbeda dengan tempat lainnya. Sehingga hafalannya benar-benar mutqin.

Faktor terakhir yang membuat hafalan bisa berjalan cepat adalah ketenangan secara psikologis, “Saya sangat jarang mengalami konflik dengan teman-teman. Kalaupun ada hanyalah masalah kecil dan segera diselesaikan.”

Kini Rahima Aulia sudah memiliki hafalan 14 juz. Setiap hari mampu menghafal 1,5 halaman. Harapannya ia bisa mengkhatamkan di Darul Hikam.

Leave a Comment