Persiapan Sebelum Menghafal Al Quran

Persiapan sebelum menghafal Al Quran sangat penting sebagai awalan proses yang begitu panjang dalam menghafal Al Quran. Menghafal Quran bukanlah proses satu atau dua bulan, bahkan bisa tahunan.

Oleh sebab itu persiapan merupakan salah satu faktor yang juga harus disiapkan. Baik oleh anak itu sendiri yang ingin menghafal, atau orang tua dari anak tersebut. Keduanya harus sama-sama siap untuk mendukung hafalan Al Quran.

Mental Menghafal Al Quran

Pertama adalah kesiapan mental. Jika Anda orang tua, maka harus siap jika sang anak akan menghafalkan Al Quran. Ada konsekuensi. Seperti Anda yang di rumah juga ikut menjaga, tidak memberikan tontonan yang buruk, atau mendengarkan perkataan yang kotor.

Bagi anak kesiapan mental yang paling penting adalah tahu bahwa menghafal Al Quran bukanlah perkara seperti sekolah enam tahun. Ada lembaran-lembaran yang harus dihafalkan dan rela jika harus mondok jauh.

Bahkan salah satu kriteria diterima sebagai santri di pondok pesantren tahfidz Quran Darul Hikam Mojokerto adalah tanda-tanda mencintai Al Quran. Tes hafalan, atau bahkan kemampuannya dalam menghafal. Pengalaman kami jika tidak ada mental akan sulit.

Mengetahui Keagungan Al Quran

Persiapan sebelum menghafal Al Quran yang kedua adalah memahami keagungan Al Quran. Ada keyakinan yang cukup mantap bahwa dirinya sedang melakukan suatu yang agung. Yang dibacanya bukanlah ucapan manusia.

Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menyatakan,

“Seorang penghafal Al Quran ketika memulakan membacanya maka sebaik-baiknya hendaknya menghadirkan di dalam hatinya tentang keagungan Allah SWT dan hendaklah sadar bahwa apa yang dibacanya bukanlah ucapan manusia.”

Maka kita akan memahami kenapa orang yang tidak yakin akan sulit sekali menghafalkan Al Quran. Jawabannya karena memang tidak memahami keagungan Al Quran itu sendiri. Sehingga sulit untuk mencintai.

Maka bagi orang tua yang memang ingin memasukkan anaknya ke pesantren Tahfidz Quran seperti kami di Darul Hikam Mojokerto, juga harus memahami keagungan itu, bukan sekadar mengikuti tren semata. Agar proses hafalannya bisa berjalan dengan lancar.

Wallahu a’lam.

Leave a Comment