Di pondok pesantren seperti Darul Hikam Mojokerto, ada beberapa waktu tepat bagi santri untuk menghafalkan Al Quran.
Yang pertama adalah sepertiga malam. Waktu ini sangat bagus untuk menghafal Al Quran. Biasanya santri menyiapkan halaman yang akan dihafalkan pada hari tersebut.
Salah satu triknya adalah, ketika shalat tahajud, bacaan Al Quran yang dilantunkan adalah hafalan yang baru saja dimiliki. Sehingga membuat hafalan semakin melekat.
Waktu sepertiga malam memang spesial karena sesuai dengan firman Allah bahwa bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
Waktu kedua yang istimewa adalah setelah shalat subuh atau selepas fajar sampai terbitnya matahari. Di saat ini tubuh dalam kondisi yang fit.
Oleh sebab itu di waktu ini santri biasanya mulai menghafal. Tidak lagi menyiapkan hafalan. Sudah benar-benar hafalan. Durasinya juga bisa panjang, ada yang sampai jam 6 pagi, ada yang sampai pukul tujuh pagi.
Waktu ketiga adalah setiap selepas shalat. Bagi penghafal Quran, waktu selepas shalat adalah waktu paling tepat untuk murajaah.
Hal ini karena biasanya semangat mengulang ketika setelah shalat masih bagus. Kondisi pikiran juga masih jernih. Sehingga cukup bagus menyempatkan sejenak mengulang hafalan.
Terakhir adalah antara magrib dan isya. Waktu ini memang sangat pas karena kondisi ibadah yang terjepit. Maksudnya terjepit waktu shalat magrib dan isya.
Efeknya adalah kondisi tubuh dan hati dalam keadaan yang nyaman. Oleh sebab itu banyak orang yang menyempatkan waktu untuk membaca Quran.
Apalagi penghafal Quran, maka biasanya menyempatkan waktu ini untuk menghafalkan Al Quran. Kalau di pesantren biasanya digunakan sebagai waktu setoran.
Inilah waktu-waktu terbaik untuk mengahafal Quran. Semoga bisa membantu dan menjadikan kita bisa menghafal Quran.